Monday, April 5, 2010

Net Forward Mind Set

Hari saya mengikuti kelas motivasi transformasi. Suatu hal yang biasa yang dilakukan di perusahaan untuk meningkatkan motivasi para karyawan agar performansi terus meningkat.
Secara umum, materi dan style sang motivator tidak terlalu istimewa. Belum terlalu greget menggetarkan mindset dan motivasi para pendengarnya. Namun ada hal (istilah)yang kelihatan baru bagi saya dan perlu saya cuplik hal yang positip agar waktu yang dikorbankan untuk pelatihan ini tidak sia-sia.
Hal yang baru itu adalah istilah Net Forward Mind Set (CMIIW). Suatu istilah yang menggambarkan rasio antara pikiran positip dan negatip dalam mindset kita. Apabila pikiran positip kita 60% dan sisanya 40% pikiran negatip maka NFMSnya 60/40 atau sama dengan 1,5 yang berarti mind set kita bisa menggerakan ke arah positip (baca kemajuan) sebesar 1,5 x lipat. Tapi kalau pikiran positip kita meningkat menjadi 80% makan NFMSnya menjadi 4 x lipat. Namun apabila pikiran negatif mendominasi misalnya 60% maka NFMSnya menjadi 2/3 atau mindset kita menggerakan ke arah negatif atau kemunduran.
Secara kalkulasi mungkin agak susah membuktikan relevansi dengan kehidupan nyata. Namun apapun teorinya, lebih baik mempunyai pikiran positip daripada pikiran negatif bukan?

Bekerja keras menuju Tuhan


Wahai Manusia Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemuiNya. (QS 84 : 6).

Satu ayat yang tak sengaja kubaca pada saat tengah malam mengingatkanku akan jati diriku selama ini. Secara tak sadar ayat ini terus terngiang di pikiranku dan merefleksikan apa yang sebenarnya ingin kucapai dalam hidup ini.

Selama ini, konsep dan realitas kehidupan ternyata hanya didominasi oleh paradigma bagaimana bekerja keras untuk dunia agar mendapatkan dunia dengan segala kenikmatannya sebanyak-banyaknya. Makin bekerja keras untuk mendapatkannya, maka makin terasa panjang jalan yang harus ditempuh.

Ibadah yang sampai saat ini dilakukan, hanyalah serpihan-serpihan kecil yang kadarnya tidak berimbang dengan apa yang dilakukan untuk dunia ini. Kadang timbul tenggelam, tergantung dari situasi yang menyelimuti hati dan pikiran. Saat dunia terasa tidak berpihak kepadaku, maka aku membutuhkan agamaku, tetapi pada saat dunia berpihak kepadaku, maka seringkali kulupa menjaga ibadahku.

Itulah mengapa, mulai saat ini kuprogram ulang seluruh agenda harianku. Harus ada breakthrough, sehingga aku bisa berprestasi juga dalam ibadahku. Jalan yang terbaik menuju Tuhanku, yang harus kulalui lebih keras dariapa yang harus kujalani untuk duniaku.