Monday, December 14, 2009

Mengenal Sedikit Bisnis Property (Bagian 1)


Produk satu-satunya di dunia yang jarang turun harganya adalah tanah. Mengapa demikian ? Karena tanah diciptakan oleh Allah relatif tidak bertambah dan berkurang sesuai dengan ukuran luas bumi yang relatif sama dari sejak diciptakan. Dengan pertumbuhan manusia di muka bumi dari waktu ke waktu maka semakin banyak lahan atau tanah yang dibutuhkan untuk rumah, lahan pertanian, industri dan sebagainya. Oleh karena itu, tidaklah heran kenaikan harga tanah ini berlangsung terus bahkan terjadi kenaikan yang fantastis yang bisa ditimbulkan oleh kondisi perubahan lingkungan di sekitarnya misalnya adanya pembangunan komplek perkantoran, pemindahan pasar, pembuatan jalan raya dsb.

Lalu bagaimana agar tanah yang merupakan sumber daya terbatas ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan sumber penghasilan. Saya ceritakan kisah dari seorang penjual kangkung yang bernama Sukinah. Sukinah ini hidup sebatang kara, umur 40 tahunan dan belum pernah menikah. Dalam mempertahankan hidupnya, Sukinah berjualan kangkung dan sayuran lainnya di pasar dan ia tekuni hampir 10 tahun. Namun tahun ini, adalah tahun yang luar biasa bagi Sukinah karena tahun inilah ia bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Banyak orang termasuk sesama pedagang sayuran begitu takjub dengan Sukinah yang notabene hanyalah seorang pedagang kecil, bisa mengumpulkan uang dari hasil penjualan kangkungnya yang tidak seberapa untuk menunaikan ibadah haji.

Karena penasaran salah seorang pedagang bertanya “Mbak Sukinah, selamat ya bisa menunaikan haji. Semoga menjadi haji Mabrur. Ngomong-ngomong tolong dong ceritakan kiat-kiatnya Mbak Sukinah, bisa mengumpulkan uang dari hasil jual kangkung ini sehingga bisa menunaikan ibadah haji?” Mbak Sukinah pun menjawab ”Mas, saya berniat haji ini sudah lama 10 tahun yang lalu. Kebetulan waktu itu saya mendapat warisan sebidang tanah. Akhirnya saya tanami kangkung di tanah tersebut, dan saya jual kangkungnya ke pasar. Dengan cara itu saya bisa mendapatkan uang sedikit demi sedikit untuk ditabung. Memang tidak besar sih, cuma seribu rupiah sehari. Tapi karena sudah sepuluh tahun, tabunganku akhirnya bisa besar juga, sudah mencapai kira-kira 10 jutaan rupiah. Gitu Mas”. ”....lalu sisanya darimana Mbak, biaya haji kan bisa lebih dari 30 juta ?” tanya si pedagang penasaran. “Ya, saya kan jual kangkung ditambah tanahnya sekalian, gitu aja kok repot!!”.

He..he..he..itulah kisah kecil dari seorang pedagang kecil yang tahu benar memanfaatkan tanah untuk hidup dan merealisasikan cita-citanya. Tanah yang digarap untuk menanam kangkung, 10 tahun yang lalu hanya berharga 2 atau 3 jutaan rupiah. Sepuluh tahun yang lalu Ongkos Naik Haji (ONH) berkisar sekitar 9-10 jutaan. Mbak Sukinah tahu betul, kalaupun tanah itu dijual, ia belum bisa menunaikan ibadah haji. Dan strategi Mbak Sukinah dengan memanfaatkan tanah itu untuk menanam kangkung sangat tepat. Ada dua keuntungan yang diperolehnya, yaitu yang pertama, ia mendapatkan penghasilan dari penjualan kangkung dan yang kedua, ia juga mendapat keuntungan melalu kenaikan harga tanahnya. Kombinasi dari bisnis dan kenaikan harga tanah inilah melahirkan bisnis-bisnis property seperti yang semarak akhir-akhir ini.

2 comments:

Oblog-oblog said...

Gitu dunk, bagi-bagi ilmu. Bagian 2, 3 dst ditunggu ya....

Aas Maesyanurdin said...

Ya pa her, sabar ya